Jumat, 22 Juni 2012

From Prada to Nada

Director: Angel Garcia

Genre: Drama Romantic

Studio : Lionsgate

Length : 107 menit

Film ini bercerita tentang dua orang gadis yang bernama Nora (Camilla belle) dan Mary (Alexa Vega). Nora adalah mahasiswi hukum dan menurutnya ia belum pernah merasakan jatuh cinta, sedangkan Mary adalah adiknya yang sangat senang hura – hura dan juga berpesta. Mereka berdua tidak pernah hidup susah karena memiliki ayah yang kaya raya. Kesenangan mereka ini terhenti ketika pada akhirnya ayah mereka meninggal dunia dan meninggalkan banyak hutang. Mereka akhirnya harus pindah karna rumah mereka tersebut akan dijual.

Pada saat di pemakaman ayahnya, tiba – tiba saja muncul seorang laki – laki yang ternyata adalah anak dari selingkuhan ayah mereka. Ia memiliki istri yang kejam, Yaitu Olivia. Olivia meminta Nora dan Mary untuk meninggalkan rumah ayah mereka karna rumah tersebut akan dijual. Mary dan Nora akhirnya tinggal di Meksiko bersama bibi mereka. Disanalah kesabaran mereka di uji. Mereka sedikit kaget dengan budaya serta lingkungan yang baru untuk mereka.

Mary dan Nora mengalami cobaan terberat dalam hidupnya. Mary mengetahui bahwa orang ia sukai yaitu Rodrigo (Kuno Becker) ternya telah memiliki istri. Sedangkan Nora menerima undangan pertunangan Edward (Nicholas D’Agosto), orang yang pertama kali membuatnya jatuh cinta. Tapi akhirnya mereka berbahagia, karna Mary mengerti bahwa cinta sejati bukanlah dari harta dan ketampanan saja, tapi juga dari hati. Mary kemudian jatuh cinta dengan Bruno (Wilmer Velderrama). sedangkan Nora pantas berbahagia pula karna Edward membatalkan pernikahannya dengan Trinita (Catalina Lopez). Karna ia mengerti bahwa Nora adalah cinta sejatinya.

Film yang bergenre drama romantic ini ingin memberikan pesan pada kita bahwa tidak selamanya hidup selalu berada diatas. Ada kejadian - kejadian yang unik dalam film ini. Film ini sangat menunjukkan perbedaan antara lingkungan Baverly Hills dan East Los Angeles. Kemudian bahasa spanyol dan inggris yang digunakan dalam film ini cukup membuat penontonnya bingung. Karna terlalu banyak percakapan yang kadang menggunakan bahasa keduanya. Kemudian dalam film ini ada beberapa adegan yang kurang natural, misalkan saja Nora, ketika Ia mabuk, aktingnya sangat tidak natural. Seperti dibuat – buat. Masih banyak lagi peran – peran yang kurang maksimal ditampilkan. Ini adalah hal yang membuat film tersebut kadang terasa hambar dan datar ditengah – tengah tiap kejadiannya. Selamat menonton!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar