Kamis, 05 Juli 2012

The Amazing Spider-Man

Tahun ini (3 July 2012) Columbia Picture kembali me-release satu film superhero yang mengusung Marc Webb (Director of 500 days of Summer) sebagai sutradara dalam film The Amazing Spider-Man. Peter Parker atau pemeran Spider-Man sendiri diperankan dengan baik oleh Andrew Garfield.

Sama seperti film – film Spiderman sebelumnya tokoh Spider-man sendiri mengalami gigitan oleh laba – laba yang telah mengalami proses genetika. Meskipun pengantar dalam film ini bisa dibilang sama dengan film – film yang sebelumnya, namun alur cerita cukup memberikan nuansa yang berbeda. James Vanderbilt, Alvin Sargent dan Steve Kloves yang diusung sebagai penulis naskah dalam film ini mampu memberikan kesegaran cerita. Meskipun dalam film ini sedikit banyak mengambil cerita dari versi komiknya The Amazing Spider-Man.

Cerita dalam film ini diawali dengan menghilangnya orang tua dari Peter Parker. Parker kemudian tumbuh menjadi anak yang pendiam dan misterius. Ia tinggal bersama Pamannya (Uncle Ben-Martin Sheen) dan bibinya (Aunt May-Sally Field). Parker yang penasaran dengan menghilangnya kedua orang tuanya ini kemudian menemukan sebuah tas milik ayahnya yang berisi dokumen – dokumen penilitian ayahnya. Ia kemudian ingin menemui dr. Curt Connors yang bekerja sebagai peneliti di Oscorp. Dr. Connors adalah teman dari ayah Peter Parker. Disanalah kemudian Parker menyelinap masuk ditempat penelitian dimana terdapat banyak laba – laba yang telah mengalami modifikasi genetic. Peter Parker tidak dapat menghindari gigitan dari salah satu laba – laba yang ada disana. Ia kemudian menjadi sosok yang memiliki kekuatan fisik melebihi manusia lain.

Cerita dalam film ini kemudian dilanjutkan dengan sekuel dimana Peter Parker yang juga Spider-Man ini harus melawan dr. Connors yang telah berubah menjadi Kadal Raksasa yang menghancurkan segala hal tanpa kendali karna ia berhasil membuat eksperimen terbarunya untuk membuat dunia yang tanpa kelemahan.

Harus diakui, kemajuan cerita dan juga tokoh – tokoh dalam film ini cukup memuaskan. Namun yang harus disayangkan adalah ketika diawal cerita kenapa harus mengulang cerita seperti film – film sebelumnya. Dari segi visualisasi, hampir tidak ada masalah dalam film ini. Namun, ada satu tokoh dimana seharusnya Ia adalah cukup penting di awal, namun tidak lagi dihadirkan dalam ending film ini, yaitu Rajit Ratha (Irfan Khan). Patut di akui penyelesaian climax dalam film ini cukup baik, apalagi ditambah dengan kuatnya chemistry para pemeran yang benar – benar menyatu. Overall, film ini menjadi salah satu film superhero yang wajib ditonton. Selamat Menonton!



Senin, 02 Juli 2012

MIRROR MIRROR

Tidak jauh seperti film – film Snow White yang lain, film yang direlease pada tahun 2012 ini juga diawali dengan cerita yang sama. Dimana Snow White (Lily Collins) hanya dibesarkan oleh ayahnya yang seorang raja. Sampai akhirnya ayahnya menikah dengan perempuan jahat yang memiliki ilmu sihir. Ayah Snow White menghilang dan Snow White hanya dikurung dikamarnya. Ibu tiri Snow White (Julia Roberts) memimpin kerajaan, sampai akhirnya kerajaan tersebut bangkrut karna keborosan dari sang istri raja tersebut. Ia memaksa rakyat untuk memberikan uang pajak untuknya sampai akhirnya Snow White meninggalkan kerajaan dan melihat sendiri keadaan para rakyat. Disisi lain Pangeran Alcott (Armie Hammer) datang dari kerajaan lain dan ingin menjalin kerja sama dengan kerajaan tersebut. Ibu tiri Snow White berusaha merebut hati Pangera Alcott, sampai – sampai ia membuat sang pangeran jatuh cinta karna ia menggunakan ilmu sihirnya. Snow White yang akan dibunuh oleh Ibu tiri nya ini melarikan diri dan bertemu dengan 7 kurcaci. Dengan keberaniannya kemudian ia menculik sang pangeran di hari pernikahannya. Sampai akhirnya Snow White mencium Pangeran Alcott untuk menghilangkan sihir pada diri sang pangeran. Sang pangeranpun tersadar dan kemudian membantu snow white untuk memusnahkan ibu tirinya.

Film yang disutradarai oleh Jarsem Singh ini cukup memberikan animasi gambar yang baik, karna terlihat di sepanjang sekuel nya menghadirkan gambar yang penuh warna.

Lily Collins yang berperan sebagai Snow White juga sangat pas dalam film ini ketimbang K-Stewart dalam memerankan Snow White di film Snow White and The Huntsman. Namun, Julia Roberts terlihat kurang kejam difilm tersebut. Perlu diketahui bahwa film ‘Mirror Mirror’ ini memang diobrak-abrik oleh Jason Keller dan Marc Klein sebagai scriptwriter-nya, karna terlihat banyak adegan – adegan baru yang belum muncul di film – film Snow White sebelumnya.

Film ini bisa dibilang sangat berbeda dengan film Snow White and The Huntsman. Meskipun keduanya sama-sama mengambil cerita dongeng Snow White, namun banyak sekali perbedaan yang dalam visualisasinya. Film ini sangat colourful.

Sang sutradara ingin menghadirkan kesan berbeda dalam penyajian film ini. Dari judulnya saja “Mirror Mirror”, namun tetap saja sebagai penonton kita tidak dapat keluar dari ekspektasi bahwa film ini adalah film yang diadatasi dari dongeng Snow White. Meskipun Julia Roberts yang berperan sebagai ibu tiri yang jahat ini diawal film sudah menjelaskan bahwa ini bukan cerita tentang Snow White, tapi tentang dirinya sendiri. Mungkin ini bisa saja terwujud jikalau Mirror-nya sendiri banyak dimunculkan dalam film ini. Kenyataannya, Mirror sendiri hanya ditunjukkan 3 atau 4 kali saja.

Secara keseluruhan ceritanya datar, dan mudah ditebak. Sedikit kecewa ketika ending dalam film ini yaitu Snow White tiba – tiba menari. Sepertinya kurang cocok. Apalagi adegan tersebut terjadi setelah Snow White menolak memakan apel yang diberi oleh bekas ibu tirinya yang kemudian disusul dengan lenyapnya ibu tiri tersebut.

Rasanya film ini sudah cukup jika hanya ditonton blueray nya saja, tanpa perlu ke bioskop. Selamat Menonton!